Jaringan wireless adalah jaringan yang mengkoneksi dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagai-pakai file, printer, atau akses internet. Teknologi wireless LAN menjadi sangat popular di banyak aplikasi. Setelah evaluasi terhadap teknologi tersebut dilakukan, menjadikan para pengguna merasa puas dan meyakini realibility teknologi ini sudah siap untuk digunakan dalam skala luas dan kmplek pada jaringan tanpa kabel.
Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan-pantulan, difraksi, line of sight dan obstructed tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.
Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge wireless LAN didesain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.
Mirip dengan jaringan Ethernet kabel, sebuah wireless LAN mengirim data dalam bentuk paket. Setiap adapter memiliki no ID yang permanen dan unik yang berfungsi sebagai sebuah alamat dan tiap paket selain berisi data juga menyertakan alamat penerima dan pengirim paket tersebut. Sama dengan sebuah adapter Ethernet, sebuat kartu, wireless LAN akan memeriksa kondisi jaringan sebelum mengirim paket ke dalamnya. Bila jaringan dalam keadaan kosong, maka paket lansung dikirimkan. Bila kartu mendeteksi adanya data lain yang sedang menggunakan frekuensi radio, maka ia menunggu sesaat kemudian memeriksanya kembali.
FREKUENSI
Frekuensi yang dipakai adalah 2,4 Ghz atau 5Ghz yakni frekuensi yang regolong pada ISM (Industri, Scientific, dan Medial). Dalam teknologo W LAN ada dua standar yang digunakan yakni :
802.11 standar indoor yang terdiri dari :
a. 802.11 2,4 Ghz 2 Mbps
b. 802.11a 5 GHz 54 Mbps
c. 802.11a 2X 5 GHz 108 Mbps
d. 802.11b 2,4 GHz 11 Mbps
e. 802.11g 2.4 GHz 54 Mbps
f. 802.11n 2,4 GHz 120 Mbps
802.16 satandar outdoor salah satunya adalah WiMAX (World Interoperability for Microwave Access) yang sedang digodok penggunaannya di Indonesia.
TOPOLOGI
Topologi LAN Kabel
LAN tradisional menghubungkan PC ke komputer lainnya yang juga menhubungkan ke file-server, printer, dan perangkat jaringan lainnya dengan menggunakan kabel fiber optic sebagai media transmisi.
Topologi Wireless LAN
Wireless LAN memungkinkan workstation untuk berkomunikasi dan mengakses dengan menggunakan propagasi radio sebagi media transmisi. Wireless LAN bisa menghubungkan LAN kabel yang telah ada sebagai media transmisi. Wireless LAN bisa menghubungkan LAN kabel yang telah ada sebagai sebuah extensi atau menjadi basis dari jaringan baru. W LAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat dirancang untuk lingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan seperti menghubungkan gedung-gedung kantor, lantai produksi, rumah sakit dan universitas. Dasar dari blok Wireless LAN disebut dengan sel. Sel adalah area yang dicakupi oleh komunikasi Wireless. Areal cakupan ini tergantung pada kekuatan propagansi signal radio dan tipe kontruksi dari penghalang, partisi dan atau karakter fisik pada lingkungan dalam ruangan. PC Workstation, notebook, laptop, dan PDA dapat bergerak dengan bebas di dalam area sell
Wireless Sel
Setiap sel Wireless LAN membutuhkan komunikasi dan traffic management. Yang mana
hal ini dilakukan oleh Access Poin (AP) yang mengatur komunikasi pada setiap wireless
station pada areal cakupan.Station juga saling berkomunikasi satu dengan lainnya
melalui AP, jadi proses komunikasi antar station dapat di sembunyikan antara satu dengan
lainnya. Dalam hal ini AP berfungsi sebagai relay.AP juga dapat berfungsi sebagai brigde yakni penghubung antara wireless station dan jaringan kabel dan juga dengan cell wireless lainnya.
Wireless LAN Conectivity
ROAMING
Jika ada beberapa area dalam sebuah ruangan di cakupi oleh lebih dari satu Access Poin maka cakupan sel telah melakukan overlap. Setiap wireless station secara otomatis akan menentukan koneksi terbaik yang akan ditangkapnya dari sebuah Access Poin. Area cakupan yang overlapping merupakan attribut penting dalam melakukan setting Wireless LAN karena hal inilah yang menyebabkan terjadinya roaming antar overlapping sells.
Roaming Melalui Overlaping Sel
Roaming memungkinkan para pengguna mobile dengan portable station untuk bergerak dengan mudah pada overlapping cells. Roaming merupakan work session yang terjadi ketika bergerak dari satu cell ke cell yang lainnya. Sebuah gedung dapat dicakupi oleh beberapa Access Poin. Ketika areal cakupan dari dua atau lebih access poin mengalami overlap maka station yang berada dalam areal overlapping tersebut bisa menentukan koneksi terbaik yang dapat dilakukan, dan seterusnya mencari Access Poin yang terbaik untuk melakukan koneksi. Untuk meminimalisasi packet loss selama perpindahan, AP yang lama dan AP yang baru saling berkomunikasi untuk mengkoordinasikan proses.
Load Balancing
Area cakupan dengan banyak pengguna dan traffik yang padat membutuhkan multi struktur sel. Pada Multi Struktur Sel, beberapa AP digambarkan pada area yang sama untuk membangun sebuah arael cakupan untuk menghasilkan throughput secara aggregat. Sebuah station yang berada di dalam sebuah coverage area sacara otomatis mengasosiasikan diri dengan AP yang memiliki kualitas signal terbaik. Station akan terkoneksi dengan AP dengan pembagian yang seimbang pada semua AP. Efisiensi akan didapatkan karena semua AP bekerja pada load level yang sama. Load Balancing juga dikenal dengan Load Sharing
Dynamic Rate Switching
Rate data pada masing-masing station secara otomatis disesuaikan berdasarkan kualitas signal yang diperoleh. Performance (throughput) akan dimaksimalkan dengan menambah rate data dan mengurangi re transmisi. Hal ini akab sangat penting untuk applikasi mobile dimana kualitas signal sangat fluktuatif tapi kurang penting untuk instalasi outdoor dimana kualitas signal stabil.
Media Access
Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA (Cariier Sense Multiple Access) dengan mekanisme CA (Collision Avoidance), sebelum sebuah unit memulai transmisi. Jika media kosong dalam beberapa milidetik maka unit dapat melakukan transmisi untuk waktu yang terbatas. Jika media sibuk atau padat, unit akan menunggu dengan random time sebelum mencoba lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware dan Software yang di implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal dari pada hardware dan software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.
Menghindari Tabrakan Data
Untuk menghindari terjadinya tabrakan data, setiap stasiun akan mentransmisikan frame RTS (Request To Send). Access Poin mengirim balik frame CTS (Clear To Send) untuk memulai transmisi data. Frame ini termasuk waktu saat stasiun mulai di transmisikan. Frame ini akan diterima oleh semua station dalam sel, memberitahukan bahwa ada unit yang akan ditransmisikan selama X milidetik, jadi yang lain tidak bisa melakukan transmisi walaupun media transmisinya terlihat kosong.
Ref :
- http://chronika.wordpress.com/2010/11/10/cara-kerja-jaringan-wireless/
- EBOOK “SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEMATIKA”, Ir Hasanuddin Sirait, MT.
Jumat, 17 Januari 2014
open service gateway initiative
Open Service Gateway Initiative (OSGI)
OSGI (Open Service Gateway Initiative) adalah sebuah rencana industri untuk cara standar untuk menghubungkan perangkat seperti perangkat rumah tangga dan sistem keamanan ke Internet. OSGI berencana menentukan program aplikasi antarmuka (API) untuk pemrogram menggunakan, untuk memungkinkan komunikasi dan kontrol antara penyedia layanan dan perangkat di dalam rumah atau usaha kecil jaringan. OSGI API akan dibangun pada bahasa pemrograman Java. Program java pada umumnya dapat berjalan pada platform sistem operasi komputer. OSGI adalah sebuah interface pemrograman standar terbuka. The OSGI Alliance (sebelumnya dikenal sebagai Open Services Gateway inisiatif, sekarang nama kuno) adalah sebuah organisasi standar terbuka yang didirikan pada Maret 1999. Aliansi dan anggota – anggotanya telah ditentukan sebuah layanan berbasis Java platform yang dapat dikelola dari jarak jauh.Spesifikasi OSGI yang dikembangkan oleh para anggota dalam proses terbuka dan tersedia untuk umum secara gratis di bawah Lisensi Spesifikasi OSGI. OSGI Alliance yang memiliki program kepatuhan yang hanya terbuka untuk anggota. Pada Oktober 2009, daftar bersertifikat OSGI implementasi berisi lima entri.
Manfaat dalam penerapan OSGI ini antara lain :
• Mengurangi Kompleksitas (Reduced Complexity) – Mengembangkan dengan teknologi OSGi berarti mengembangkan bundel: komponen OSGi. Bundel adalah modul. Mereka menyembunyikan internal dari bundel lain dan berkomunikasi melalui layanan didefinisikan dengan baik. Menyembunyikan internals berarti lebih banyak kebebasan untuk berubah nanti. Hal ini tidak hanya mengurangi jumlah bug, itu juga membuat kumpulan sederhana untuk berkembang karena bundel ukuran benar menerapkan sepotong fungsionalitas melalui interface didefinisikan dengan baik. Ada sebuah blog menarik yang menjelaskan teknologi OSGi apa yang mereka lakukan bagi proses pembangunan
• Reuse – Para model komponen OSGi membuatnya sangat mudah untuk menggunakan banyak komponen pihak ketiga dalam suatu aplikasi. Peningkatan jumlah proyek-proyek sumber terbuka memberikan JAR’s mereka siap dibuat untuk OSGi. Namun, perpustakaan komersial juga menjadi tersedia sebagai bundel siap pakai.
• Real World – OSGi kerangka kerja yang dinamis. Ini dapat memperbarui bundel on the fly dan pelayanan yang datang dan pergi. Ini dapat menghemat dalam penulisan kode dan juga menyediakan visibilitas global, debugging tools, dan fungsionalitas lebihy daripada yang telah dilaksanakan selama satu solusi khusus.
• Easy Deployment – teknologi OSGi bukan hanya sebuah standard untuk komponen, tapi juga menentukan bagaimana komponen diinstal dan dikelola. API telah digunakan oleh banyak berkas untuk menyediakan sebuah agen manajemen. Agen manajemen ini bisa sesederhana sebagai perintah shell, TR-69 sebuah protokol manajemen pengemudi, OMA DM protokol sopir, komputasi awan antarmuka untuk Amazon EC2, atau IBM Tivoli sistem manajemen. Manajemen standar API membuatnya sangat mudah untuk mengintegrasikan teknologi OSGi dalam sistem yang ada dan masa depan.
• Dynamic Updates – Model komponen OSGi adalah model dinamis. Kumpulan dapat diinstal, mulai, berhenti, diperbarui, dan dihapus tanpa menurunkan keseluruhan sistem. Banyak pengembang Java tidak percaya ini dapat dilakukan pada awalnya oleh karena itu tidak digunakan dalam produksi. Namun, setelah menggunakan ini dalam pembangunan selama beberapa waktu, sebagian besar mulai menyadari bahwa itu benar-benar bekerja dan secara signifikan mengurangi waktu penyebaran.
• Simple - The OSGi API sangat sederhana. API inti hanya terdiri dari satu paket dan kurang dari 30 kelas / interface. API inti ini cukup untuk menulis kumpulan, menginstalnya, start, stop, update, dan menghapus mereka dan mencakup semua pendengar dan keamanan kelas.
• Kecil (Small) – The OSGi Release 4 Framework dapat diimplementasikan kedalam JAR 300KB. Ini adalah overhead kecil untuk jumlah fungsi yang ditambahkan ke salah satu aplikasi dengan memasukkan OSGi. Oleh karena itu OSGi berjalan pada berbagai macam perangkat: dari sangat kecil, kecil, dan untuk mainframe. Hanya meminta Java VM minimal untuk menjalankan dan menambahkan sangat sedikit di atasnya.
• Cepat (Fast) – Salah satu tanggung jawab utama dari Framework OSGi memuat kelas-kelas dari bundel. Di Java tradisional, JARs benar-benar terlihat dan ditempatkan pada daftar linear. Pencarian sebuah kelas memerlukan pencarian melalui daftar ini. Sebaliknya, pra-kabel OSGi bundel dan tahu persis untuk setiap bundel bundel yang menyediakan kelas. Kurangnya pencarian yang signifikan faktor mempercepat saat startup.
Teknologi OSGi meliputi :
• The Problem (Permasalahan)
• The Solution (Pemecahan Masalah)
• The Framework (Kerangka Kerja)
• Standard Services (Pelayanan Standard)
• Framework Services (Pelayanan Kerangka Kerja)
• System Services (Pelayanan Sistem)
• Protocol Services (Pelayanan Protokol)
• Miscellaneous Services (Bermacam-macam pelayanan)
• Conclusion (Kesimpulan)
Ref :
- http://uriflabamba.blogspot.com/2009/12/open-service-gateway-initiative-osgi.html
- EBOOK “SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEMATIKA”, Ir Hasanuddin Sirait, MT.
OSGI (Open Service Gateway Initiative) adalah sebuah rencana industri untuk cara standar untuk menghubungkan perangkat seperti perangkat rumah tangga dan sistem keamanan ke Internet. OSGI berencana menentukan program aplikasi antarmuka (API) untuk pemrogram menggunakan, untuk memungkinkan komunikasi dan kontrol antara penyedia layanan dan perangkat di dalam rumah atau usaha kecil jaringan. OSGI API akan dibangun pada bahasa pemrograman Java. Program java pada umumnya dapat berjalan pada platform sistem operasi komputer. OSGI adalah sebuah interface pemrograman standar terbuka. The OSGI Alliance (sebelumnya dikenal sebagai Open Services Gateway inisiatif, sekarang nama kuno) adalah sebuah organisasi standar terbuka yang didirikan pada Maret 1999. Aliansi dan anggota – anggotanya telah ditentukan sebuah layanan berbasis Java platform yang dapat dikelola dari jarak jauh.Spesifikasi OSGI yang dikembangkan oleh para anggota dalam proses terbuka dan tersedia untuk umum secara gratis di bawah Lisensi Spesifikasi OSGI. OSGI Alliance yang memiliki program kepatuhan yang hanya terbuka untuk anggota. Pada Oktober 2009, daftar bersertifikat OSGI implementasi berisi lima entri.
Manfaat dalam penerapan OSGI ini antara lain :
• Mengurangi Kompleksitas (Reduced Complexity) – Mengembangkan dengan teknologi OSGi berarti mengembangkan bundel: komponen OSGi. Bundel adalah modul. Mereka menyembunyikan internal dari bundel lain dan berkomunikasi melalui layanan didefinisikan dengan baik. Menyembunyikan internals berarti lebih banyak kebebasan untuk berubah nanti. Hal ini tidak hanya mengurangi jumlah bug, itu juga membuat kumpulan sederhana untuk berkembang karena bundel ukuran benar menerapkan sepotong fungsionalitas melalui interface didefinisikan dengan baik. Ada sebuah blog menarik yang menjelaskan teknologi OSGi apa yang mereka lakukan bagi proses pembangunan
• Reuse – Para model komponen OSGi membuatnya sangat mudah untuk menggunakan banyak komponen pihak ketiga dalam suatu aplikasi. Peningkatan jumlah proyek-proyek sumber terbuka memberikan JAR’s mereka siap dibuat untuk OSGi. Namun, perpustakaan komersial juga menjadi tersedia sebagai bundel siap pakai.
• Real World – OSGi kerangka kerja yang dinamis. Ini dapat memperbarui bundel on the fly dan pelayanan yang datang dan pergi. Ini dapat menghemat dalam penulisan kode dan juga menyediakan visibilitas global, debugging tools, dan fungsionalitas lebihy daripada yang telah dilaksanakan selama satu solusi khusus.
• Easy Deployment – teknologi OSGi bukan hanya sebuah standard untuk komponen, tapi juga menentukan bagaimana komponen diinstal dan dikelola. API telah digunakan oleh banyak berkas untuk menyediakan sebuah agen manajemen. Agen manajemen ini bisa sesederhana sebagai perintah shell, TR-69 sebuah protokol manajemen pengemudi, OMA DM protokol sopir, komputasi awan antarmuka untuk Amazon EC2, atau IBM Tivoli sistem manajemen. Manajemen standar API membuatnya sangat mudah untuk mengintegrasikan teknologi OSGi dalam sistem yang ada dan masa depan.
• Dynamic Updates – Model komponen OSGi adalah model dinamis. Kumpulan dapat diinstal, mulai, berhenti, diperbarui, dan dihapus tanpa menurunkan keseluruhan sistem. Banyak pengembang Java tidak percaya ini dapat dilakukan pada awalnya oleh karena itu tidak digunakan dalam produksi. Namun, setelah menggunakan ini dalam pembangunan selama beberapa waktu, sebagian besar mulai menyadari bahwa itu benar-benar bekerja dan secara signifikan mengurangi waktu penyebaran.
• Simple - The OSGi API sangat sederhana. API inti hanya terdiri dari satu paket dan kurang dari 30 kelas / interface. API inti ini cukup untuk menulis kumpulan, menginstalnya, start, stop, update, dan menghapus mereka dan mencakup semua pendengar dan keamanan kelas.
• Kecil (Small) – The OSGi Release 4 Framework dapat diimplementasikan kedalam JAR 300KB. Ini adalah overhead kecil untuk jumlah fungsi yang ditambahkan ke salah satu aplikasi dengan memasukkan OSGi. Oleh karena itu OSGi berjalan pada berbagai macam perangkat: dari sangat kecil, kecil, dan untuk mainframe. Hanya meminta Java VM minimal untuk menjalankan dan menambahkan sangat sedikit di atasnya.
• Cepat (Fast) – Salah satu tanggung jawab utama dari Framework OSGi memuat kelas-kelas dari bundel. Di Java tradisional, JARs benar-benar terlihat dan ditempatkan pada daftar linear. Pencarian sebuah kelas memerlukan pencarian melalui daftar ini. Sebaliknya, pra-kabel OSGi bundel dan tahu persis untuk setiap bundel bundel yang menyediakan kelas. Kurangnya pencarian yang signifikan faktor mempercepat saat startup.
Teknologi OSGi meliputi :
• The Problem (Permasalahan)
• The Solution (Pemecahan Masalah)
• The Framework (Kerangka Kerja)
• Standard Services (Pelayanan Standard)
• Framework Services (Pelayanan Kerangka Kerja)
• System Services (Pelayanan Sistem)
• Protocol Services (Pelayanan Protokol)
• Miscellaneous Services (Bermacam-macam pelayanan)
• Conclusion (Kesimpulan)
Ref :
- http://uriflabamba.blogspot.com/2009/12/open-service-gateway-initiative-osgi.html
- EBOOK “SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEMATIKA”, Ir Hasanuddin Sirait, MT.
Manajemen Data Dilihat Dari Sisi Client, Server, Database
Pengertian dan Tujuan Manajemen Data
Manajemen Data adalah bagian dari manajemen sumber daya
informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data:
-Data Akurat
-Up to Date (Mutakhir)
-Aman
-Tersedia bagi pemakai (user)
Kegiatan Manajemen Data (1)Kegiatan manajemen data mencakup
:
-Pengumpulan Data
-Integritas dan Pengujian
-Penyimpanan
-Pemeliharaan
-Keamanan
-Organisasi
-Pengambilan
Kegiatan Manajemen Data (2)
-Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu
formulir yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi system.
-Integritas dan Pengujian
Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan
akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
-Penyimpanan
Data disimpan pada suatu medium, seperti pita magnetic atau
piringan magnetic.
-Pemeliharaan
Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang
tidak lagi diperlukan dihapus agar sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
-Keamanan
Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan atau
penyalahgunaan.
-Organisasi
Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan
informasi pemakai.
-Pengambilan
Data tersedia bagi pemakai.
TELEMATIKA
Telematika ialah istilah untuk mendefinisikan Telekomunikasi
melalui media informatika. Berdasarkan definisi di atas telematika sebenarnya
mencakup dua teknik yaitu: telekomunikasi dan informatika. Karena kekhususan
penelitian dalam bidang penelitian seperti: Digital signal processing, Network
programming, Managemen Telekomunikasi: Routing, security, dll. Sentral telepon,
router, switch, VoIP dll. Interoperabilitas: pensinyalan, operating system dan
data base. Fiber optics, Network performance and Qos. Pengembangan software,
dll.
Pada Manajemen Data Telematika poin penting yang harus
dimiliki adalah client sebagai user, server sebagai pusat pengambilan data, dan
juga database sebagai tempat menyimpan data.
Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau
dimana komponen yang membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka
berkomunikasi. Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan
suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem
atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.
Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan
client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server
adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling
berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
Macam-macam arsitektur aplikasi Client-Server beserta
kelebihan dan kekurangannya yaitu:
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada
mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan
dijalankan pada host. Walaupun computer
client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi
pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe
model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai
berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah
pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah
mesin tunggal, sehzingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin
kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user
yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap
bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe.
Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai
dihapus.
Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):- Sangat mudah
– Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan arsitektur standalone (one-tier):- Skala kecil
– Susah diamankan
– Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas
tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
– Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
– Cepat dalm merancang dan mengaplikasikan
2. Client/Server (two tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi
terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi
two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah
jaringan. Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database
dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke
database yang mengirimkan kembali data ke client-nya. Model Two-tier terdiri
dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta
serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang
berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database.
Model ini memisahkan peranan user interface dan database
dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
3. Three Tier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur
Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang
berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server
adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Application Server umumnya berupa business
process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java.
Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut.
Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan
dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application,
Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan
saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke
Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya
Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.
4. Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip
dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User
Interface) dan Data Processing.
Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business
Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari
Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan
bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa
pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa
pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang
diperluas dalam model fisik yang terdistribusi. Application server dapat
mengakses Application server yang lain untuk mendapat data dari Data server dan
mensuplai servis ke client Application.
Ref :
- http://dewaruci2.wordpress.com/2013/11/14/manajemen-data-telematika/
- EBOOK “SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEMATIKA”, Ir Hasanuddin Sirait, MT.
- EBOOK “SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEMATIKA”, Ir Hasanuddin Sirait, MT.
Apa Itu Middleware Telematika
Middleware didefinisikan sebagai sebuah aplikasi yang secara
logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data
dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP [1]. Middleware bisa juga disebut
protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras
tinggi.
Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang
terletak diantara program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim
operasi. Adapun fungsi dari middleware adalah:
Menyediakan lingkungan pemrograman aplilasi sederhana yang
menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada
sistem operasi .
Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang
mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi
dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user
interface, dan system administration.
Database middleware adalah salah satu jenis middleware
disamping message-oriented middleware, object-oriented middleware, remote
procedure call, dan transaction processing monitor.
Tujuan Umum
Middleware Telematika:
● Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan
layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih
mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.
● Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari
aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan
komunikasi antar platform yang berbeda
● Middleware yang paling banyak dipublikasikan :
Open Software Foundation’s Distributed Computing Environment
(DCE),
Object Management Group’s Common Object Request Broker
Architecture (CORBA),
Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model)
Lingkungan Komputasi Dari Middleware Telematika :
Definisi Lingkungan komputasi
Lingkungan Komputasi : Suatu lingkungan di mana sistem
komputer digunakan. Lingkungan komputasi dapat dikelompokkan menjadi empat
jenis yaitu :
1. Komputasi
tradisional,
2. Komputasi
berbasis jaringan,
3. Komputasi
embedded,
4. Komputasi
grid.
Pada awalnya komputasi tradisional hanya meliputi penggunaan
komputer meja ( desktop ) untuk pemakaian pribadi di kantor atau di rumah.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi maka komputasi tradisional sekarang
sudah meliputi penggunaan teknologi jaringan yang diterapkan mulai dari desktop
hingga sistem genggam. Perubahan yang begitu drastis ini membuat batas antara
komputasi tradisional dan komputasi berbasis jaringan sudah tidak jelas lagi.
Lingkungan komputasi itu sendiri bisa diklasifikasikan
berdasarkan cara data dan instruksi programnya dihubungkan yang terdiri atas
empat kategori berikut ini :
1. Single
instruction stream-single data stream (SISD) : Satu prosesor dan biasa juga
disebut komputer sekuensial
2. Single
instruction stream-multiple data stream (SIMD) : Setiap prosesor memiliki
memori lokal dan duplikasi program yang sama sehingga masing-masing prosesor
akan mengeksekusi instruksi/program yang sama
3. Multiple instruction
stream-single data stream (MISD) : Data yang ada di common memory akan
dimanipulasi secara bersamaan oleh semua prosesor
4. Multiple
instruction stream-multiple data stream (MIMD) : Setiap prosesor memiliki
kontrol unit, memori lokal serta memori bersama (shared memory) yang mendukung
proses paralelisasi dari sisi data dan instruksi.
Kebutuhan Middleware
Middleware adalah software yang dirancang untuk mendukung
pengembangan sistem tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi
untuk saling berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat
digunakan oleh customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai
kebutuhan. Middleware dapat juga berfungsi sebagai penerjemah informasi
sehingga setiap aplikasi mendapatkan format data yang dapat mereka proses.
Middleware tersedia untuk berbagai platform, dengan berbagai
jenis. Jenis middleware yang umum dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan
dalam lima kategori besar, salah satunya adalah homegrown, yang dikembangkan
khusus untuk kebutuhan internal organisasi, model RPC/ORB (Remote Procedure
Call/Object Request Broker), Pub/Sub (Publication/Subscription), Message
Queuing, dan TP (Transaction Processing) Monitor.
Di Linux, banyak perusahaan besar seperti IBM, BEA, dan
Schlumberger yang sedang dan sudah mengerjakan berbagai sistem middleware.
Salah satu produk middleware IBM untuk
platform Linux adalah BlueDrekar™. BlueDrekar™ adalah
middleware berbasis spesifikasi Bluetooth™ untuk koneksi peralatan wireless di
lingkungan rumah dan kantor. Produk middleware ini menyediakan protocol stack
dan berbagai API (Application Programming Interfaces) yang dibutuhkan aplikasi
berbasis jaringan. Diharapkan adanya BlueDrekar™ di Linux ini akan mempercepat
pertumbuhan aplikasi dan peralatan berbasis Bluetooth™.
Contoh lain, BEA Tuxedo™ dari BEA System, sebuah middleware
transaction processing monitor yang juga mendukung model ORB, tersedia untuk
berbagai platform, termasuk RedHat Linux. BEA Tuxedo memungkinkan kombinasi pengembangan
aplikasi dengan model CORBA dan ATMI (Application-to-Transaction Monitor
Interface). Sebuah aplikasi yang dibuat untuk Tuxedo dapat berjalan pada
platform apapun yang ditunjang oleh BEA tanpa perlu modifikasi
dalam kode aplikasinya.
Dalam bidang kartu magnetis (smart cards), Schlumberger
adalah salah satu pengembang dan produsen CAC (Common Access Card) dan
middleware CAC-nya. Produk middleware ini yang diberi nama CACTUS (Common
Access Card Trusted User Suite), dapat berjalan di atas Linux. memberi
kemampuan koneksi pada level aplikasi ke kartu magnetis dan fungsi-fungsi
kriptografis.
ShaoLin Aptus adalah sebuah middleware untuk Linux, yang
mengubah jaringan PC menjadi sebuah arsitektur jaringan komputer yang bersifat
'fit client'. Produk yang memenangkan 'IT Excellence Awards 2002' di Hong Kong
ini, mengembangkan konsep ' t h i n c l i e nt' dengan memperbolehkan komputasi
berbasis client. Shaolin Aptus membuat banyak klien dapat menggunakan sistem
operasi dan aplikasi yang tersimpan di server melalui LAN secara transparan.
Saat ini, hampir seluruh aplikasi terdistribusi dibangun
dengan menggunakan middleware. Masih menurut IDC, perkembangan segmen
middleware terbesar akan terjadi dalam alat yang membantu sistem manajemen
bisnis. Hal ini terjadi untuk memenuhi permintaan akan integrasi
aplikasi yang lebih baik. Linux, didukung oleh bermacam
produk middleware, memberikan pilihan sistem operasi dan middleware yang
stabil, dengan harga yang bersaing.
Tipe Layanan Middleware:
1. Layanan Sistem Terdistribusi,
Komunikasi kritis, program-to-program, dan layanan manajemen
data.
RPC, MOM (Message Oriented Middleware) dan ORB.
2. Layanan Application,
Akses ke layanan terdistribusi dan jaringan
Yang termasuk : TP (transaction processing) monitor dan layanan
database, seperti Structured Query Language (SQL).
3. Layanan Manajemen Middleware,
Memungkinkan aplikasi dan fungsi dimonitor secara terus
menerus untuk menyakinkan unjuk kerja yang optimal pada lingkungan
terdistribusi lingkungan komputasi.
Prinsip Dasar :
Memungkinkan program yang sama dapat dijalankan pada
platform apapun tanpa modifikasi
Halaman HTML ditulis dalam JavaScript yang dapat dijalankan
pada web browser yang mendukung JavaScript.
Aplikasi Java dan applet dijalankan oleh suatu Java Virtual
Machine, yang dapat dibuat untuk berbagai sistem operasi
Browser dan Java meniadakan kebutuhan platform tunggal
kebutuhan middleware
Menyediakan kumpulan fungsi API (Application Programming
Interfaces) yang lebih tinggi
daripada API yang disediakan sistem operasi dan layanan
jaringan yang memungkinkan suatu
aplikasi dapat :
Mengalokasikan suatu layanan secara transparan pada
jaringan,
Menyediakan interaksi dengan aplikasi atau layanan lain
Tidak tergantung dari layanan jaringan
Handal dan mampu memberikan suatu layanan
Diperluas (dikembangkan) kapasitasnya tanpa “Middleware” di
samping pembangunan aplikasi adalah medan pertempuran untuk perjuangan yang
besar dalam industri perkomputeran. Untuk menyatukan komponen yang berselerak,
Microsoft mahu pengguna menggunakan teknologinya.
Contoh Middleware
Berikut ini merupakan contoh-contoh perangkat lunak dari
middleware :
· Java’s:
Remote Procedure Call
· Object
Management Group’s:
Common
Object Request Broker Architecture (CORBA)
· Microsoft’s
COM/DCOM (Component Object Model) :
Also .NET
Remoting
· ActiveX
controls (in-process COM components)
Ref :
- http://ferlucky.blogspot.com/2012/11/middleware-telematika.html
- EBOOK “SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEMATIKA”, Ir Hasanuddin Sirait, MT.
- http://ferlucky.blogspot.com/2012/11/middleware-telematika.html
- EBOOK “SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEMATIKA”, Ir Hasanuddin Sirait, MT.
Langganan:
Postingan (Atom)