Sabtu, 07 Januari 2012

PENGEMBANGAN DARI UMKM

Pengembangan dari UMKM
Kehadiran 15 institusi untuk mendukung program Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Jawa Timur dalam pengembangan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) merupakan langkah maju yang menunjukkan kepedulian berbagai pihak terhadap sektor usaha tersebut.

Upaya pengembangan sektor usaha tersebut terkait dengan dioperasikannya gedung pameran dan gedung souvenir. Dengan adanya fasilitas gedung yang menyelenggarakan kegiatan pameran secara berkelanjutan, maka para pelaku UMKM dinilai membutuhkan fasilitas penunjang untuk pengembangan usaha.

Sebagai contoh, dalam mempromosikan produk atau memperluas akses pasar, UMKM membutuhkan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi berupa Internet yang disediakan PT Telkom Indonesia Tbk. BUMN yang telah go public itu menyatakan kesiapannya untuk memasok perangkat keras maupun perangkat lunak bahkan mencakup tenaga operatornya.

Selain itu, di bidang permodalan kalangan pelaku UMKM tentu membutuhkan peran lembaga perbankan, dan beberapa bank seperti Bank BNI dan Bank Jatim menyatakan kesiapannya untuk mengucurkan dana kredit bagi sektor usaha tersebut.Untuk mengakses dana kredit bank, yang seringkali dikeluhkan kerumitan prosedurnya, pihak PT Jamkrida (BUMD bidang penjaminan kredit) akan mendukung fasilitas penjaminan bagi UMKM.

Bahkan PT PGN Tbk, yakni BUMN yang bergerak di bidang pendistribusian bahan bakar gas datang pula ke Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Jawa Timur untuk mem-back up pengembangan sektor UMKM melalui pengucuran dana program kemitraan dan bina lingkungan atau corporate social responsibility (CSR).

Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Jawa Timur, Moch. Hadiyanto, menyatakan kehadiran sejumlah institusi, baik lembaga bisnis maupun asosiasi profesi, dalam mengembangkan sektor UMKM merupakan langkah positif yang perlu direspon secara positif pula.
Menurut dia, di waktu lalu Dinkop & UMKM Jatim kesulitan mengajak kerja sama dalam rangka pengembangan UMKM, tetapi kini justru berdatangan. Soalnya, kegiatan yang diselenggarakan instansi tersebut cukup nyata, sedangkan UMKM yang ditampilkan dalam ajang pameran telah terseleksi kredibilitasnya.

“Demi pengembangan UMKM, semua kami rangkul,” papar Hadiyanto saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.Hadiyanto menilai dengan dilakukannya pengembangan UMKM melalui keterlibatan banyak pihak, maka kebutuhan UMKM atas bentuk layanan yang beragam akan bisa terpenuhi. Di pihak lain, kalangan stake holders dapat mempromosikan jenis layanan yang merupakan bisnis masing-masing kepada UMKM. Dengan demikian, terjadilah proses sinergitas yang saling membutuhkan.

Namun, dari semua upaya itu sasaran utamanya adalah peningkatan kinerja UMKM, mengingat berkembangnya sektor usaha tersebut akan berdampak secara langsung bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Jumlah UMKM di Jatim saat ini mencapai 4,2 juta unit dan masih terus tumbuh. Tak pelak, pertumbuhannya perlu difasilitasi agar berkembang secara sehat dan berdaya saing kuat.Upaya pengembangan itu agaknya akan lebih cepat terlaksana manakala banyak pihak yang berperan serta, tidak dilakukan Dinkop & UMKM Jatim semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar